Nayla Meilani Aptana Putri (31) - Implikasi Etis dari Asisten Rumah Tangga AI : Apakah kehadiran robot adalah akhir dari semua pekerjaan rumah tangga?
Implikasi Etis dari Asisten Rumah Tangga AI
Artificial Intelligence (AI) semakin memainkan peran penting dalam banyak aspek kehidupan manusia. AI semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, muncul berbagai kekhawatiran mengenai bagaimana teknologi ini digunakan dan dampaknya terhadap masyarakat. Ethical AI atau AI etis mengacu pada pengembangan dan implementasi kecerdasan buatan yang memperhatikan nilai-nilai moral dan sosial, serta memastikan teknologi ini memberikan manfaat secara adil dan bertanggung jawab. Ada pertanyaan yang sering muncul adalah : Apakah kehadiran robot adalah akhir dari semua pekerjaan rumah tangga?
Kebutuhan untuk menghadirkan AI yang etis menjadi semakin mendesak seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi ini dalam berbagai sektor, seperti robot rumah tangga. Tanpa penerapan prinsip-prinsip etika yang kuat, AI bisa menjadi alat yang tidak hanya memperburuk ketidakadilan, tetapi juga menimbulkan kerugian yang tidak terduga bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Penerapan teknologi robot dalam kehidupan sehari-hari sudah semakin nyata.
Tak banyak dari kita yang suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Siapa yang akan menolak bantuan untuk menangani tugas-tugas rumah tangga?
Jadi, mungkin menarik bahwa robot Smart Home AI Agent sudah diciptakan. Namun, bisakah robot mengambil alih semuanya?
Raksasa teknologi asal Korea Selatan, LG siap meluncurkan robot artificial intelligence (AI) baru di awal tahun 2024 lalu. Robot yang diberi nama Smart Home AI Agent itu dapat ditugaskan sebagai asisten rumah tangga.
AI Agent dilengkapi dengan teknologi multi-modal terbaru yang memungkinkannya untuk bergerak, belajar, memahami, hingga bercakap dengan majikannya. Perangkat cerdas ini dapat berinteraksi secara verbal dengan pengguna dan mengekspresikan emosi serta gerakan karena memiliki sendi kaki yang fleksibel, yang membuatnya juga bisa menjelajahi rumah secara mandiri.
Selain itu, robot AI LG mampu menggabungkan pengenalan suara dan gambar serta pemrosesan bahasa alami. Dengan begitu, dia dapat dengan mudah memahami konteks, perintah, dan berkomunikasi secara aktif dengan pengguna. Sebagai pendukung rumah cerdas, AI Agent terhubung dengan berbagai peralatan berbasis IoT dan mampu mengoperasikannya secara mandiri. Berkat platform Qualcomm Robotics RB5, dia juga memiliki fitur pengenalan wajah dan suara.
AI Agent bisa menggunakan kamera, speaker, dan sensor internal untuk mengumpulkan data lingkungan secara real-time, termasuk suhu, kelembaban, dan kualitas udara dalam ruangan. Seluruh fitur yang dimiliki robot AI Agent LG bukan hanya memungkinkannya untuk menjadi asisten rumah tangga biasa tapi juga bisa ditugaskan untuk merawat hewan peliharaan dan menjaga keamanan rumah dari aktivitas mencurigakan.
AI Agent dapat berpatroli di dalam rumah secara mandiri saat tidak ada orang, berpindah ruangan, dan mengirimkan notifikasi ke ponsel pengguna apabila terdapat jendela yang terbuka ataupun lampu yang masih menyala. Tidak berhenti di situ, AI Agent dapat membantu menghemat energi dengan mematikan perangkat yang tidak digunakan di seluruh rumah apabila telah dihubungkan ke stopkontak cerdas yang terhubung dengan IoT.
Saat pengguna pulang ke rumah, AI Agent akan menyambut pengguna di pintu depan. AI Agent akan menganalisis suara dan ekspresi wajah pengguna untuk membaca emosi dan memainkan musik ataupun konten lainnya yang sesuai dengan suasana hati pengguna. AI Agent juga mampu memberikan informasi mengenai transportasi, cuaca, jadwal pribadi, dan mengingatkan pengguna untuk minum obat sehingga membantu keseharian pengguna.
Di samping seluruh sisi posirif dari AI Agent tersebut, ada pula sisi negatifnya. Mahalnya teknologi dan kondisi listrik di Indonesia yang belum stabil termasuk sisi negatif dari AI Agent. Bagaimanapun, teknologi smart home menggunakan jaringan listrik untuk dinyalakan pertama kalinya. Bila jaringan listrik mati, diharapkan pengguna memiliki back-up dan safety system. Hal ini bertujuan agar penghuni tidak terjebak di dalam rumah atau merusak sistem keamanan. Karena jika kejadian ini menimpa rumah, maka akan sangat membahayakan pemilik yang sedang tidur atau bepergian.
Tidak hanya itu. AI Agent ini juga dapat menyebabkan ketergantungan yang berlebihan. Ketika manusia terlalu bergantung pada AI untuk pengambilan keputusan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun pekerjaan, hal ini bisa menurunkan kemampuan berpikir kritis dan memperlemah gerak manusia.
Jika diprediksi, 10 tahun yang akan mendatang AI akan mengambil alih seluruh kegiatan manusia. Cara agar hal tersebut tidak terjadi yaitu dengan tidak bermalas-malasan dan tidak berlebihan dalam menggunakan AI.
Sumber :
https://aihub.id/pengetahuan-dasar/ethical-ai-di-era-digital
https://economy.okezone.com/read/2016/02/25/470/1321514/sisi-negatif-dan-positif-smart-home
Penulis : Nayla Meilani Aptana Putri / XII-10 / 31
Komentar
Posting Komentar