Fadhillah Nur Aina (13) - Kesenjangan Teknologi: Dampak AI bagi yang Punya dan Tak Punya Akses

Kesenjangan digital mencerminkan perbedaan dalam akses terhadap teknologi dan keterampilan digital yang dimiliki oleh individu atau kelompok dalam masyarakat. Dalam dunia pendidikan, kesenjangan ini menjadi isu krusial karena berdampak langsung pada kualitas pembelajaran. Akses teknologi yang terbatas di beberapa kalangan membuat sebagian siswa tertinggal dalam mendapatkan informasi, sementara efektivitas pengajaran juga berkurang di era digital saat ini. Terlebih, dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), muncul pertanyaan mengenai apakah AI dapat memperburuk kesenjangan sosial antara yang memiliki akses teknologi canggih dan yang tidak. 


Tantangan Akses Teknologi dalam Pendidikan

Di banyak daerah, terutama di kawasan terpencil, akses terhadap perangkat digital seperti komputer, tablet, dan internet masih terbatas. Hal ini menciptakan kesenjangan dalam kesempatan belajar. Di SMP Negeri 35 Medan, misalnya, terdapat siswa yang tidak memiliki perangkat elektronik pribadi, menyulitkan mereka dalam mengakses materi dan tugas yang disampaikan secara daring. Ketidakseimbangan akses ini memperlebar kesenjangan akademik antara siswa di daerah perkotaan dan pedesaan.

Dengan teknologi AI yang semakin berkembang, ada potensi bagi sekolah-sekolah di daerah perkotaan untuk memanfaatkan pembelajaran berbasis AI yang lebih personal, otomatisasi tugas administrasi, dan pengajaran berbasis data. Namun, hal ini semakin memperburuk ketimpangan bagi siswa di daerah dengan akses terbatas terhadap teknologi, meningkatkan kesenjangan antara kelompok yang memiliki sumber daya lebih dengan yang kurang berkembang.


Dampak Keterbatasan Keterampilan Digital

Kesenjangan digital tidak hanya terjadi karena perbedaan akses perangkat dan internet, tetapi juga keterampilan dalam menggunakan teknologi. Banyak siswa dan guru yang belum sepenuhnya menguasai penggunaan teknologi, termasuk aplikasi dan platform pembelajaran digital. Keterbatasan ini menghambat proses belajar-mengajar, membuat siswa kesulitan mengikuti materi pelajaran, dan menyebabkan guru harus kembali pada metode tradisional yang kurang efektif di era digital.


Selain itu, AI, yang semakin diintegrasikan ke dalam pendidikan, memperburuk ketidakseimbangan keterampilan digital. Siswa yang tidak terpapar pada teknologi AI sejak dini berisiko kesulitan bersaing di dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi. Hal ini semakin memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi antara mereka yang memiliki keterampilan digital dan yang tidak.


Peluang dan Inovasi untuk Mengurangi Kesenjangan

Meskipun kesenjangan digital memberikan tantangan besar, teknologi juga membuka peluang untuk inovasi. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan, infrastruktur digital dapat diperluas ke daerah-daerah terpencil. Sekolah-sekolah dapat menyediakan laboratorium komputer dengan akses internet, memberi siswa tanpa perangkat pribadi kesempatan untuk belajar bersama. Selain itu, pelatihan keterampilan digital bagi siswa dan guru bisa meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkan teknologi sebagai alat pembelajaran yang efektif.


Peluang AI dalam pendidikan, seperti pembelajaran yang dipersonalisasi dan pembimbingan virtual, dapat membantu mengatasi kesenjangan ini jika diimplementasikan secara inklusif. Pemerintah dan penyedia teknologi harus bekerja sama untuk memastikan teknologi ini dapat diakses dan dimanfaatkan oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya mereka yang berada di kawasan maju atau memiliki akses lebih.


Risiko AI Memperburuk Ketidaksetaraan

Namun, meskipun AI memiliki potensi untuk mengurangi kesenjangan sosial dalam pendidikan, tanpa kebijakan yang tepat, teknologi ini bisa memperburuk ketidaksetaraan yang ada. Jika AI hanya tersedia untuk sebagian kecil siswa yang memiliki akses lebih, ketimpangan dalam kualitas pendidikan dan penguasaan keterampilan akan semakin tajam. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa teknologi AI diintegrasikan secara inklusif dan dapat diakses oleh semua siswa, tanpa memandang latar belakang sosial-ekonomi mereka.

Membangun Kesetaraan Akses dalam Pendidikan Digital : Solusi untuk Kesenjangan Teknologi

Untuk mengatasi kesenjangan digital dan dampak yang ditimbulkan oleh AI, investasi dalam infrastruktur teknologi dan pelatihan keterampilan sangat diperlukan. Pemerintah perlu berperan aktif dalam menyediakan jaringan internet yang terjangkau dan berkualitas, sementara guru harus meningkatkan keterampilan digital mereka untuk memanfaatkan teknologi dengan lebih efektif. Dengan langkah-langkah ini, kesenjangan digital yang menghambat proses pembelajaran dapat diminimalkan, memberi semua siswa kesempatan yang setara untuk meraih pendidikan berkualitas, baik dalam konteks pembelajaran tradisional maupun melalui penggunaan teknologi dan AI.


Berdasarkan sumber

https://ejurnal.stie-trianandra.ac.id/index.php/JUBPI/article/download/3003/2349/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

stangerten.x 🔥🔥

Helsa Amanda Putri - “Pengaruh AI pada relasi manusia, Apakah AI, seperti Chatbot dan Asisten Virtual mempengaruhi hubungan interpersonal dan kemampuan sosial manusia?”

Muhammad Afrizal Pratama (25) - "AI dan Desinformasi: Bagaimana AI digunakan untuk membuat deepfake atau berita palsu, serta dampaknya terhadap masyarakat dan kepercayaan publik"