Postingan

Lukas Rahmat (21) - AI dalam Pendidikan: Dampak penggunaan AI dalam sistem pendidikan, baik dari segi kemudahan akses pendidikan maupun potensi ketimpangan.

 Dalam dunia pendidikan, teknologi AI dapat membawa beberapa dampak positif yang bisa dimanfaatkan. Bahkan berbagai jurnal pendidikan mengenai Artificial Intelligence juga kini banyak dibahas oleh lembaga pendidikan. Dampak positif tersebut antara lain yaitu: 1. Pembelajaran yang Lebih Personalized Adanya teknologi AI memungkinkan pembelajaran yang diterima siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadi lebih personalized atau lebih sesuai dengan kemampuan diri masing-masing individu. AI dapat menganalisis tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa secara individual, sehingga sistem dapat memberikan rekomendasi materi yang sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa. 2. Guru Dapat Lebih Fokus pada Pengajaran AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas administratif guru, seperti pengelolaan catatan, penilaian, dan pengelolaan jadwal, sehingga guru dapat lebih berfokus pada pengajaran dan pembimbingan terhadap siswa. 3. Meningkatkan Aksesibilitas Pendidikan Dengan adanya AI, aksesibilitas pendidikan

Clarissa Putri C. (09) - tanggung jawab sosial dalam pengembangan AI. Siapa yang Bertanggung Jawab Atas Keputusan

AI semakin canggih dan membuat keputusan yang semakin kompleks. yang bertanggung jawab atas keputusan AI adalah kita  semua. Pengembang AI: Mereka yang merancang dan membangun sistem AI memegang tanggung jawab utama. Mereka harus memastikan AI dirancang dengan nilai-nilai etika, tidak bias, dan aman. Perusahaan: Perusahaan yang menggunakan AI harus memastikan AI digunakan secara bertanggung jawab dan etis. Mereka harus transparan tentang bagaimana AI digunakan dan dampaknya. Pemerintah: Pemerintah memiliki peran penting dalam membuat regulasi dan standar untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab. Masyarakat: Kita semua sebagai pengguna AI memiliki tanggung jawab untuk memahami bagaimana AI bekerja dan menggunakannya secara bijak. Mengapa Tanggung Jawab Sosial Penting dalam Pengembangan AI? AI memiliki potensi besar untuk membawa perubahan positif, namun juga bisa menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa alasan mengapa tanggung jawab sosial penting: Mencegah Bias

Fadhillah Nur Aina (13) - Kesenjangan Teknologi: Dampak AI bagi yang Punya dan Tak Punya Akses

Kesenjangan digital mencerminkan perbedaan dalam akses terhadap teknologi dan keterampilan digital yang dimiliki oleh individu atau kelompok dalam masyarakat. Dalam dunia pendidikan, kesenjangan ini menjadi isu krusial karena berdampak langsung pada kualitas pembelajaran. Akses teknologi yang terbatas di beberapa kalangan membuat sebagian siswa tertinggal dalam mendapatkan informasi, sementara efektivitas pengajaran juga berkurang di era digital saat ini. Terlebih, dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI), muncul pertanyaan mengenai apakah AI dapat memperburuk kesenjangan sosial antara yang memiliki akses teknologi canggih dan yang tidak.  Tantangan Akses Teknologi dalam Pendidikan Di banyak daerah, terutama di kawasan terpencil, akses terhadap perangkat digital seperti komputer, tablet, dan internet masih terbatas. Hal ini menciptakan kesenjangan dalam kesempatan belajar. Di SMP Negeri 35 Medan, misalnya, terdapat siswa yang tidak memiliki perangkat elektronik pribadi, menyuli

Aulia Dwi Hapsari (04) - Mengatasi Kesenjangan Digital dalam Pendidikan dan Tantangan Kesenjangan Sosial di Era AI

 Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mengalami kemajuan pesat, membawa manfaat signifikan bagi kehidupan manusia. Berbagai inovasi telah mempermudah aktivitas sehari-hari, membuatnya lebih efektif dan efisien. Namun, meskipun teknologi semakin canggih, ketidaksetaraan dalam akses terhadap teknologi masih menjadi tantangan besar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu bentuk ketimpangan yang muncul adalah kesenjangan digital, khususnya dalam pendidikan, yang mempengaruhi aksesibilitas dan kualitas pendidikan di berbagai daerah. Apa Itu Kesenjangan Digital? Kesenjangan digital adalah perbedaan kemampuan individu atau kelompok dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut laporan The National Telecommunication and Information Administration (NTIA) di Amerika Serikat, kesenjangan digital bukan hanya soal infrastruktur yang tidak memadai, tetapi juga mencakup perbedaan dalam penggunaan dan akses terhadap internet. Di Indonesia, permasalaha

Nayla Meilani Aptana Putri (31) - Implikasi Etis dari Asisten Rumah Tangga AI : Apakah kehadiran robot adalah akhir dari semua pekerjaan rumah tangga? 

Gambar
  Implikasi Etis dari Asisten Rumah Tangga AI   Artificial Intelligence (AI) semakin memainkan peran penting dalam banyak aspek kehidupan manusia. AI semakin terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, muncul berbagai kekhawatiran mengenai bagaimana teknologi ini digunakan dan dampaknya terhadap masyarakat. Ethical AI atau AI etis mengacu pada pengembangan dan implementasi kecerdasan buatan yang memperhatikan nilai-nilai moral dan sosial, serta memastikan teknologi ini memberikan manfaat secara adil dan bertanggung jawab. Ada pertanyaan yang sering muncul adalah : Apakah kehadiran robot adalah akhir dari semua pekerjaan rumah tangga?  Kebutuhan untuk menghadirkan AI yang etis menjadi semakin mendesak seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi ini dalam berbagai sektor, seperti robot rumah tangga. Tanpa penerapan prinsip-prinsip etika yang kuat, AI bisa menjadi alat yang tidak hanya memperburuk ketidakadilan, tetapi juga menimbulkan kerugian yang tidak terduga bagi individu dan masy

Calista oviera Agatha Waluyo (06) AI dan Desinformasi : Bagaimana AI digunakan untuk membuat deepfake atau berita palsu,serta dampaknya terhadap masyarakat dan keoercayaan publik.

AI dan Desinformasi : Bagaimana AI digunakan untuk membuat deepfake atau berita palsu,serta dampaknya terhadap masyarakat dan keoercayaan publik. Di era digital yang semakin maju, kecerdasan buatan (AI) telah menjadi alat yang sangat berguna dalam berbagai bidang. Namun, di balik manfaat tersebut, AI juga membawa tantangan besar, salah satunya adalah penyebaran disinformasi.  Bagaimana AI Meningkatkan Penyebaran Disinformasi? 1. Generasi Teks dan Konten    AI, melalui teknologi seperti GPT (Generative Pre-trained Transformer), mampu menghasilkan teks yang sangat mirip dengan tulisan manusia. Ini memungkinkan pembuat konten untuk menciptakan artikel, berita, atau bahkan postingan media sosial yang tampaknya sah, padahal sebenarnya mengandung informasi yang salah atau sepenuhnya fiktif.  2. Deepfakes dan Manipulasi Media    Teknologi deepfake yang didorong oleh AI memungkinkan pembuatan video dan audio palsu yang sangat realistis, yang dapat digunakan untuk menyebarkan kebohongan atau me

NATASYA AMALIA R. (30) - AI dan Desinformasi : Bagaimana Peran AI dalam Membantu Penyebaran AI, dampak terhadap masyarakat beserta pencegahan

Gambar
Kecerdasan buatan (AI) telah menjadi kekuatan yang mendefinisikan ulang banyak aspek kehidupan manusia, termasuk dalam bidang komunikasi dan informasi. Salah satu tantangan besar yang muncul seiring dengan berkembangnya teknologi ini adalah penyebaran desinformasi. Desinformasi merujuk pada informasi yang disebarkan dengan sengaja untuk menyesatkan atau membingungkan audiens. Berbeda dengan misinformasi, yang lebih kepada penyebaran informasi salah tanpa niat jahat, desinformasi dimaksudkan untuk mendistorsi kenyataan dan membentuk pandangan atau perilaku tertentu. Dengan kemampuannya untuk menghasilkan teks, gambar, dan video secara otomatis, AI semakin mempermudah pembuatan dan penyebaran informasi palsu atau menyesatkan yang bisa merusak integritas informasi di dunia maya. Selanjutnya, yuk kita simak apa saja peran AI dalam membantu penyebaran Desinformasi! Peran AI dalam membantu penyebaran Desinformasi  1. Deepfakes Teknologi AI, khususnya dalam bidang pemrosesan gambar dan video,